Thursday, May 27, 2010

SMS "Berdarah" Pertama

SMS "berdarah" yang dikirim Heather beberapa hari lalu memang SMS bernada kejam, kasar, tidak mencerminkan jiwa pendidik, dan tidak mendasar TAHAP DUA. Sebelumnya, sudah pernah mengirimi SMS yang lebih mengerikan. Saat itu yang dia bahas adalah Vina.
Jadi begini, waktu itu di ruang guru cuman ada aku, Vina, dan Heather. Aku dan Vina membahas tentang orang-orang sini yang hampir semua aneh, ajaib, senang menjatuhkan orang lain, senang berintrik-ria, dan tukang iri. Aku waktu itu juga komentar tentang orang-orang seperti Big Mamma dan si TU yang secara terbuka memusuhi dan mengata-ngatai Vina. Alasannya kan aneh, cuman karena mereka mendengar di luar kalau si Vina itu "bermain" di luar.
Nah, kalimatku waktu itu kurang lebih begini: "Itulah, seandainya pun bener orang itu bertingkah macam-macam di luaran, itu kan urusan orang itu sendiri. Ngapain yang ga ada hubungannya dengan orang itu marah, mencampuri urusan, apalagi sampe memusuhi. Apa urusannya? Macam orang ga berpendidikan."
Setelah itu Vina masuk kelas, aku pulang. Sampai di rumah, aku baca SMS masuk, dari si Heather. SMS nya jelas kuhapus, soalnya yah, taulah secara feng shui ga bagus nyimpen SMS gituan. Bikin sakit hati pula. Isinya tajam, jelas, frontal, dan tidak bertele-tele. 
Isinya: "Saya ga tau apa tadi situ memang berniat menyindir saya atau tidak, yang jelas saya tersinggung sekali dengan kalimat situ. Saya ada masalah dengan Vina, saya tidak suka dengan dia itu urusan saya, ga ada hubungannya dengan situ. Jadi tolong jangan usik-usik saya. Saya orang yang berpendidikan dan beragama, dan semoga situ juga begitu sehingga tau apa yang seharusnya situ lakukan."
Hmmm, tapi rasanya waktu itu isinya lebih kasar deh. Aku aja yang ga bisa menirukan kekasarannya. Saking baik dan halusnya diriku :D. Aku balasnya waktu itu saking shocknya, jadi terlalu halus dan meminta maaf segala. Sialan! Aku bilang maaf kalau situ tersinggung, saya ga tau apa-apa tentang situ dan Vina (meneketehe!). 
Balasannya, dia juga minta maaf dan bilang masih mau dan suka berteman denganku. Trus dia bilang alasannya ga suka dengan Vina, yaitu karena "sepak terjangnya di luar sana". Satu hal yang kusesali waktu itu, aku ga bisa bela Vina. Aku merasa seperti pecundang. Kenapa aku ga at least bilang: "Hati-hati, Bu jangan termakan gosip ga jelas. Lama-lama kita jadi berdosa karena fitnah." Kenapa aku ga bisa bilang begitu waktu itu? Cuman, berhari-hari kupikirkan itu, aku menghibur diri, ok someday, I'll have chance to say it. Someday.

Wednesday, May 26, 2010

Serangan SMS "Berdarah"

Suatu malam aku mendapat pesan singkat dari si Heather (nama alias tentu saja). Isinya membuat dada panas, kepala berdenyut, jantung berdebar tak karuan. Rasanya waktu itu pengen nabok! Isinya kurang lebih: "Kalau situ benci sama saya, jangan begitu caranya. Saya baru "pergi" sebentar, sudah beredar cerita yg enggak-enggak tentang saya. Kalau mau ngajak kelahi, silakan situ dengan genk-nya hadapi saya."
Kebayang ga sih, lagi damai-damainya nonton Monday Nights Laugh di SW, tiba-tiba baca begituan.
Anehnya lagi, si Heather ini sorenya baru aja telpon aku ngabari tentang berkas 100% aku yang ditagih orang Disdik. Aneh bin ajaib. Kubalas begini: "Kenapa sih situ suka menuduh. Saya ga pernah bahas-bahas tentang situ di manapun (plis deh, ga penting banget!-Red). Saya ga percaya, ini balasan situ setelah apa yang saya sudah lakuin ke situ! Kalau begini terus, ya, mending kita jauhan aja, daripada saya ga enak ati mulu deket-deket situ." Oke, kalimat terakhir memang terdengar seperti orang pacaran.
Ga lama dia telpon aku, trus menceritakan masalah yang sebenarnya. Katanya dia dengar ada guru yang dia belum kenal, berusaha untuk nantangin dia. Si guru ini marah-marah di ruang Kepsek. Ah, berita cepet menyebar, diputarbalikkan pula!
Aku bilang, itu cuma bahas tentang rokok. Si guru ini (anggap namanya Pak Sahab) nanya, apakah si Heather orangnya keras? Soalnya dia pernah dapat info kalau bapak-bapak di sekolah sakit hati karena pernah ditegur untuk ga merokok. That's it. Rupanya ada yang menyampaikan ke Heather kalau aku dan Bu Suri mengompor-ngompori Pak Sahab untuk memusuhi dan menantang Heather berkelahi.
Unbelievable, aku yang kecil, imut, inocent, dan tak berdaya ini dibilang punya genk. Masalah genk ini jadi bahan tertawaan di sekolah sekarang. Aku jadi ketua genk hehehehhe. Bu Suri juga dapat sms yang lebih kejam, dibilang mulutnya busuk. Dan sekali lagi, si Vina dibawa-bawa. Well, si Heather ini memang benci janda. Untuk alasan yang nanti akan aku ceritakan lagi.
Oya, kisah yang diputarbalikkan ini didapatnya dari si mulut berbisa, sekutunya yang berasal dari TU. Genk pembenci Vina. Sehari setelahnya, si TU dimarah-marahin ma Pak Sahab. Rasakan!
Sekarang Heather memang masih cuti dan akan masuk minggu depan. Aku ga mau terlalu banyak berurusan dengan doski. Ngomong yang penting-penting aja. Oya, SMS "berdarah" itu adalah SMS kedua yang dia kirim ke aku. Sebelumnya udah pernah terjadi juga.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...